Jumat, 15 Agustus 2008

Renung

Apakah Ini Cinta ??

Buat orang yang baru aku kenal,....

Entah mengapa jari-jari ini menuliskan tentang tema ini, bingung juga ketika harus berhadapan dengan panel yang berisi puluhan huruf dengan susunan acak, sulit bila bertatapan dengan kotak penuh dengan warna yang hanya diisi oleh beberapa tombol. Namun Alhamdulillah ketika inspirasi datang semua menjadi mudah, ketika apresiasi untuk menghadirkan yang penuh dengan luapan energi menjadi hal yang sangat indah, dan ketika hati ini kembali terdorong oleh sebuah rasa yaitu manfaat untuk saling berbagi kepada sesama mungkin bisa membuat bahagia.

Tak biasa menuliskan tema ini, karena banyak hal yang mendasari alasan tersebut. Namun sebuah inspirasi harus tetap ingin dituliskan agar tidak masuk ke lubang hitam menjerumuskan bernama kehampaan. Untuk menyebut katanya saja terkadang berat karena memang tidak terbiasa. Baiklah, karena harus diputuskan maka terpaksa katakan bahwa kata itu adalah cinta. Artikel ini bukan sekedar apresiasi basi, Tapi semua ini dituliskan karena lagi-lagi ada inspirasi awal yang mendasari, ada momentum pengalaman yang harus digali lagi, dan ada manfaat yang berharap bisa terbagi.

Ya, cinta memang penuh dengan tanda tanya, ratusan kebingungan terkadang menyelimuti para pencinta dan hanya ragam suara yang banyak bisa berkata, intuisi yang terpaksa dibuat mati hanya karena mencintai seseorang pujaan hati, idiom cinta adalah buta bukan berarti serta merta itu adalah kebetulan belaka, tapi tidak pantas diklaim sebagai sebuah kebenaran bila kembali ditanyakan pada yang mengalaminya. Semua pecinta akan seragam menjawab bahwa cinta itu indah di awal masa, namun bisa menjadi petaka bila gagal atau rusak sampan yang dinaiki bersama.

Cinta yang tidak disyariatkan banyak memiliki ragam dalam melakoninya, dari pegangan bahkan sampai tegangan, ada milyaran cara untuk dapat mengutarakan sekaligus melampiaskan, namun sayang hanya ada sedikit sekali upaya untuk dapat saling melupakan. Seseorang pernah berseloroh bahwa ia mungkin tidak bisa hidup bila tidak pacaran, sehingga pengembaraan terlarangnya berjalan terus dan singgah di banyak perasaan. Ada pula yang berkata bahwa ia merupakan tipe seorang pasangan yang setia namun apa daya semua itu hanya habis dimulut saja. Ada juga seorang yang sedang mendamba, karena tidak punya kemampuan maka semua menjadi sirna sebab yang dicinta telah pergi bersama dengan orang yang lebih dicintainya.

Cinta juga menimbulkan inspirasi tersendiri bagi banyak orang yang memanfaatkan sebagai sebuah peluang usaha. Banyak industri pop mengemas cinta dengan tayangan penuh hiperbola, cinta indah, cinta fitri, cinta bunga, ada apa dengan cinta, dan ratusan judul yang membuat pusing kepala, belum lagi ditambah lantunan musik sendu yang pilu menjerat kalbu pun tak ayal pasti laris bila mengangkat tema cinta ini. Dalam setiap satu album lagu pasti terselip entah itu beberapa kata atau bahkan judul yang mengisyaratkan cinta, belum lagi apabila ada seorang usatdz yag juga menjuluki dirinya sebagai ustadz cinta. Namun itulah sebuah usaha. Ada motif dibelakangnya, ada sarana dalam pencapaiannya, dan ada target yang harus dihasilkan.

Ada sebuah pelajaran indah tentang perjalanan cinta, sungguh harus digambarkan karena memang perjalanan indah ini adalah sebuah pencapaian cinta sejati. Berita ini dikisahkan oleh Al Imam Hasan Al Bashri rahimahullah, bahwasanya ada seorang wanita jalang yang kecantikannya melebihi wanita seusianya, si wanita memiliki tekad bahwa ia hanya akan mau menyerahkan dirnya bila ada yang sanggup tuk membayar sebanyak 100 dinar. Hingga akhirnya ada seorang pria yang melihat dirinya dan sangat menginginkannya. Dari sana si pemuda tersebut bekerja keras dengan sepenuh raga, banting tulang, tangan jadi kaki, kaki jadi tangan. Sampai akhirnya ia dapat mengumpulkan 100 dinar.

Hingga akhirnya sampailah kemauan dia untuk menemui si wanita tersebut dan mengatakan kalimat kejujurannya “ sungguh engkau (si wanita ) telah membuatku kagum, kemudian aku pergi dan bekerja membanting tulang hingga berhasil mengumpulkan 100 dinar. “

Si wanita menyuruhnya untuk membayarkan uang itu kepada pelayan agar di cek keaslian dan berat timbangannya, setelah semua proses usai si wanita mempersilahkan sang pria tersebut untuk masuk dan menaiki ranjang yang telah dihias dengan indahnya. Si wanita pun mengajaknya bahkan si pemuda telah bersiap untuk menyalurkan hasrat yang dipendamnya. Pada saat itu dia ingat bagaimana nanti dia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya dihadapan Allah. Seketika tubuh pria tersebut bergetar dan syahwatnya yang meluap pun padam.

Maka si pria tersebut berkata “ Biarlah aku keluar dan uang 100 dinar itu ambillah untukmu.” Maka dengan penuh perasaan heran si wanita bertanya tentang keadaannya, “Ada apa denganmu? Kau telah mengaku pernah melihatku lalu engkau kagum dan menginginkan diriku, kemudian engkau telah berusaha untuk mengumpulkan uang tuk dapatkan aku, maka mengapa sekarang ketika tiba waktunya engkau menjadi seperti ini?“.

Si pria menjawab, “ Tidak ada yang mendorongku dalam hal ini selain perasaan takutku kepada Allah, aku membayangkan bagaimana saat nanti aku berdiri dihadapanNya.“ Justru si wanita berkata, “Bila kau memang benar-benar demikian, maka tak ada yang berhak menjadi suamiku selain engkau.” Ucapan ini dilontarkan setelah si wanita mendengar apa yang dikatakan si pria terhadap dirinya. Namun apa daya sang pemuda tetap bersikeras untuk pergi, dengan perkataan “Biarkan aku pergi.”.

Ada syarat yang sempat diajukan oleh sang wanita tersebut, “Boleh, tetapi kau harus berjanji, bahwa kau akan mengawiniku.” Si pria pun berkata, “Tidak ada janji sampai aku keluar.” Si wanita tetap teguh memaksa, “ Engkau harus berjanji, demi Allah, bila nanti aku datang kepadamu kau akan mengawiniku.” Si pria hanya menjawab, “Ya, mungkin.”

Segera si pria mengenakan pakaiannya dan bergegas menuju negerinya. Dan si wanita pun menyesali apa yang pernah dilakukannya selama ini hingga akhirnya ia putuskan untuk pergi meninggalkan dunia yang pernah digelutinya dengan penuh penyesalan. Sampailah si wanita tiba dinegeri sang pria tersebut, lalu ia pun banyak betanya pada orang-orang tentang nama dan alamat si pria tersebut. Orang-orang berkomentar, “Sekarang ini, sang ratu cantik itu datang sendiri bertanya tentang engkau.”

Saat si pria melihatnya, dia terkejut, kejang dan mati. Lalu jatuh dihadapan si wanita. Maka si wanita berkata, “Aku sudah tidak mungkin lagi mendapat orang yang satu ini, tapi apakah dia punya seorang kerabat?.” Orang-orang menjawab, “Ya, ada, dia memiliki saudara laki-laki yang miskin.”

Si wanita tadi akhirnya berkata pada saudara laki-lakinya, “Aku ingin menikah denganmu, karena aku cinta pada saudaramu.” Akhirnya mereka berdua menikah dan dikaruniai tujuh orang putra. ( dikutip dari buku Kisah-Kisah Nyata, penerbit Darul Haq hal39-40 )

Ada pelajaran yang bisa dipetik dari kisah diatas, bahwa awalnya petaka namun berakhir dengan bahagia. Sebuah potret cinta yang terlintas saling menyakiti, tetapi justru ada akhir yang sulit dimengerti. Kisah tersebut juga banyak menyiratkan tanda tanya, bagaimana bisa seseorang yang mencintai orang pertama menikahi orang kedua dengan perasaan cinta layaknya kepada orang pertama.

Itulah cinta, ada banyak perjuangan juga penuh pengorbanan. Kadang membahagiakan namun bisa jadi dalam sekejap sebagai bumerang yang menghancurkan. Ada yang karena cinta ia rela tidak makan dan minum, tragis bahkan ketika sesorang mengakhiri hidupnya hanya karna putus cinta. Seperti di awal tadi dikatakan, ada banyak cara untuk memerjuangkan cinta, namun hanya ada sedikit cara untuk dapat melupakannya. Sebuah analogi yang tidak seimbang namun hadir di belantara realitas dan kenyataan. Maka bagi mereka yang berdiri diatas cinta fatamorgana bersiaplah menuai panen yang penuh kekecewaan…

Tidak ada komentar: